Mitos Terkait Batik Solo

No Comments

Cerita lain sebutkan, paku buwono iii juga seorang kreator motif batik. dia memerintah pada waktu penuh guncangan pasca perjanjian giyanti ( 1755 ). seluruh pusaka serta batik kraton udah dibawa ke jogja oleh pangeran mangkubumi. dimulailah perang dingin itu. acapkali berlangsung saling ejek pada orang solo serta jogja. batik solo motif krambil sesungkil serta slobok yang dimanfaatkan beberapa isteri bangsawan untuk melayat, di jogja dimanfaatkan untuk beberapa punakawan dalam cerita pewayangan. begitupun sebaliknya, batik jogja motif kawung yang dimanfaatkan untuk melayat, di solo dimanfaatkan oleh beberapa punakawan. betul-betul ejekan yang amat menghina pada masa itu.

“antara lain, perihal layaknya tersebut yang buat paku buwono iii terguncang, ” kata winarso kalinggo. untuk meredam guncangan tersebut ia melacak ilham. ia laksanakan teteki lewat langkah kungkum ( berendam ) kali kabanaran. lokasi ini persis di dekat makam ki ageng henis. itu dia kerjakan saat malam hari serta cuma ditemani oleh penerangan dari teplok. waktu awal hari, hujan gerimis mulai turun seakan turut sedih lihat kondisi waktu itu. profil hujan gerimis yang tertangkap oleh sinar teplok tersebut yang masa datang jadi motif udan riris.


periode paku buwono iv ( bertahta 1788–1820 m ) merupakan periode kebebasan berekspresi buat rakyat rata-rata. sebelum akan pb iv, batik jadikan alat untuk menggerakkan kekuasaan maka pada waktu pb iv banyak motif batik yang lahir dari rakyat biasa. mitos lalu bermunculan. di antaranya merupakan cerita batik yang dipakai sebagai pembungkus atau popok bayi ( kopohan ).

kopohan merupakan batik yang dipakai oleh satu keluarga batih dengan turun-temurun. kopohan dipakai sesekali saja, sebagai pembungkus bayi waktu bayi baru lahir. sesudah itu dicuci cuma oleh pihak keluarga. sesudah itu lantas disimpan di lemari dengan wewangian dari akar lara setu. kain tersebut baru bisa dikeluarkan dari lemari sebagai suwuk ( terapi magis ) buat si bayi di waktu sakit.

mitos dapat motif batik yang terbaru merupakan mitos motif kembang bangah. kembang bangah diciptakan oleh go tik swan yang bergelar panembahan hardjonagoro ( otobiografi go tik swan hardjonagoro, orang jawa sejati, penulis roestopo ).

batik kembang bangah merupakan ungkapan protes pada situasi pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat jelata, tapi pada kapitalisme. kembang bangah merupakan bunga bangkai yang berkelopak indah tetapi baunya amat busuk. persis layaknya gambaran waktu itu. buat rata-rata orang, kembang bangah merupakan ramalan perihal ontran-ontran ( kerusuhan ) yang berlangsung di tahun 1992. di mulai dari rusuh sebelum akan pemilu sampai pada aksi beberapa buruh di tyfountex solo.

tersebut sebagian cerita serta mitos di balik sistem penciptaan motif batik. terserah buat kita untuk meyakini atau tidak.